Kategori

Monday, April 11, 2011

Selanjutnya kita terbang ke Antartika, membawa matahari


-selanjutnya kita terbang ke Antartika, membawa matahari-

Menikmati secangkir teh Kamille panas di sebuah desa di perbukitan Andes, berasama seorang wanita Spanyol. Oh andaikata salju tak setebal abu yang menyelimuti Borobudur akhir akhir ini, mungkin nikmat karna lebih hangat. Tak seasing ini. Terlalu dingin. Kau tahu?, aku lebih suka membawamu menikmati Venesia di atas sebuah Pinisi usang. Hingga sungai sungai dan jembatan jembatan keindahan itu hancur terterjang. Tak tahu. Mungkin dengan begitu aku tahu kejujuran. Seperti menikmati teh olong seribu perak di tepi Malioboro dan kau tak menjadi wanita Spanyol yang terlalu wah. Aku lebih suka melihatmu berpakaian busana ke sawahmu. Penuh lumpur. Kesederhanaan menurutku adalah segala galanya di dirimu. Sudah begitu saja, tampakan dirimu seasli aslinya. Menjadilah anjing betina, tak perlu mandi atau berbaju ala pemudi Turki di Munchen. Aku tak bercumbu dengan itu. Lalu menyanyilah dengan fals, menarilah dengan seaneh mungkin. Setelah itu kita terbang ke Antartika, membawa matahari.

No comments:

Post a Comment

Yang rajin ditengok rakyat syair :

Tulisan