Kategori

Monday, June 13, 2011

Gantung Diri!

oleh : Bhara Martilla Rully Ardian

Pagut pagut itu tak kunjung susut,
membuat lekas lekas menjadi memburu waktu yang cepat lepas,
aku di keranjang sampah masa depan, berenang!
Mayat mayat riwayat tak mengumat, tak sempat!
Esok itu sejarah menderu, konsonansi pergerakan perubahan, memekik!
Kemarin itu mimpi, anjing tidur di kolong alasan keladi, menari!
Emak!, aku di puncak payudara bumi, berenang!, di punting menari bersama celeng.
Emak?, aku di lembah, di dubur tabiat!, berdoa bersama segerombol mani.
Bapak?, apa itu emak?. Lalu di mana kasihku pak?,
tidak punyakah aku sandaran kepastian?
Pak, emak, aku seharusnya punya kenangan,
semestinya punya riwayat,
setidaknya tape compo bobrok itu pernah merekamku sebelum mati.
Lihat!, Hebat Pak, Mak, aku punya cucu!
Dia tidur pulas di khayalan buruh,
siang itu dia menyeka keringatku,
aku siap berpeluh di pabrik milik para pelit itu Pak!
gantung diri!

Yang rajin ditengok rakyat syair :