oleh : Bhara Martilla Rully Ardian
.apa.
by Bhara Martilla Rully Ardian on Selasa, September 15, 2009 jam 12:10pm
kami yg tak berkesempatan disini.
terdiam melamunkan perasaan yg terkuatkan oleh imaji.
kami yg tak bertakdir disini.
diam meringkuk pd tumpuan simpuh yg mengeras karena prasangka.
kami butuh letupan!,momentum yg mengarak kami menuju garis depan.
dimana kami bangga menegakkan kepala kami.
kami sekumpulan orang yg mencari benar.
benar menurut bukti yg kami junjung tinggi.
di sana kami pernah bergelut dgn nurani.
sekali lagi mengiya untuk melantang.
bahwa kebenaran memerlukan perjuangan pembuktian yg jelas.
yg tak mengenal ambigu dan bias yg berpihak.
kami tak berusaha menyalahkan budaya yg mengatur kami.
kami jg tak menyalahkan ahli agama yg mengatur kami.
ya,kami adalah manusia yg mencari.
mencari dimana letak benar yg membenarkan kesalahan.
mencari salah yg menyalahkan kebenaran.
kami suka berjalan di tempat yg semua orang enggan melintas.
dimana nafas menjadi berat.
dimana langkah menguras peluh.
dimana berat melapukkan kaki.
dimana dingin merasuk tulang kami.
ya,kami suka mencari di tempat yg sudah terpatri benar oleh orang2 sebelum kami.
kami tak mencari sebuah pengakuan.
tak mencari sbuah perdebadtan.
tak mendobrak tradisi yg terpatrikan.
kami hanya mencari di tempat yg tersamarkan.
tempat yg telah menjadi benar karena persepsi ketabuan.
karna menurut kami letak kesalahan terbesar dalam hidup adalah menganggap benar sesuatu yg mungkin saja salah.
kami tak menuntut.
kami hanya suka pd yg terbuktikan.
Kategori
Sajak
(43)
Syair Rakyat
(20)
Status FB
(17)
Puisi Aneh
(12)
Bau Cinta
(8)
Puisi Pelit
(8)
Cerpen
(4)
Esai
(3)
Perpustakakakakan
(1)
Wednesday, April 13, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Yang rajin ditengok rakyat syair :
-
oleh : Bhara Martilla Rully Ardian Gedabrus keren dari mulut mulut : (1) pembuka by Bhara Martilla Rully Ardian on Saturday, December 2...
-
Seni dalam bahasa Sanskerta disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengk...
Tulisan
-
▼
2011
(114)
-
▼
April
(54)
- Supaya rasa tak besar kepala
- Berakhir dikata entah
- Seniman Adalah Penyusun yang Menjadikanya Harus Bi...
- Menghadapimu
- I n d o n e s i a r a j a
- Pengemis kondom pembungkus malu
- Bukankah indah bukan melulu dramatis
- Indonesia menangis oleh kata kata dari bahasanya. ...
- Beta oh beta negri beta jaya di mimpi mimpi
- Disini aneh hebat.
- KTP; kartu tamat pasti
- cinta oh cinta, pemerkosa!
- Lekas, selagi saya di ranjang cinta.
- Gelitik Salah kaprah
- Tingkah prasangka.
- Surga : mnurut saya.
- stagnansi!
- Ah..
- Hanya mencari,salahkah?
- Benar tak harus yakin!
- Diam
- Orang hebat lahir dari bak sampah
- bersama kucing, anjing dan pohon kaktus: tertawa!
- Supaya rasa tak besar kepala
- Selamat pagi Negari
- Hari
- Do'a
- Silahkan beri judul apa saja.
- Silahkan kalau menyebutnya hujan
- Fiksijumbo?
- -selamat hari pahlawan-
- Semua berawal di
- Lelaki
- Suatu sa'at, pernah.
- .jamak di depan.
- Dua pertanyaan sebelum hajiku
- Lalu tega
- gelap di iman yg menanti terang.
- apa.
- Kumpulan.
- Bahasa menurut saya.
- Pemuda tua di rumah pohon tinggi julang
- Dan dia masih menyuruh kita senam SKJ serta minum ...
- -anjing hutan melolong jam 7 pagi, telanjang!-
- -lelaki bosanofa di redup malam lajang-
- -Tak ada Tuhan di jam 12 siang itu-
- Aku bunting!
- Jaman edan!
- Cita cita saya: koruptor terhebat spanjang masa.
- Ahh, cuma anggapan..
- Gedabrus keren dari mulut mulut
- Entahlah, kunci rumahku mungkin terbawa seseorang ...
- Beberapa Filsuf original Indonesia
- Selanjutnya kita terbang ke Antartika, membawa mat...
-
▼
April
(54)
No comments:
Post a Comment