Kategori

Wednesday, April 13, 2011

Bahasa menurut saya.

oleh : Bhara Martilla Rully Ardian

Bahasa menurut saya.
by Bhara Martilla Rully Ardian on Sunday, July 12, 2009 jam 12:05am

Mungkin kiasan tak menjelaskan alasan,
mungkin sajak dan puisi pun tak membentuk arti,
kita hanya makluk yang dibatasi ketabuan bahasa yang hakiki,
kita tak pernah berbesar hati untuk merasa,
bertanggung jawab untuk mengata,
dan berbijaksana untuk mengiya,
kuatkah spektrum kepastian adat berbahasa yang juga dibuat oleh manusia yang entah siapa mendoktrin kita yang mengaku manusia?
Pantaskah bila segala sesuatu dipecah dengan ya atau tidak, benar atau salah, haram dan tidak haram, dan segala multiple yang dibenarkan dari segala hal,
lalu dimana letak makna hidup?
Dimana arti gerak yang menandai hidup?
Pergerakan yang mematri kebenaran, perselisian argumen yang menentukan perpecahan, atau penganggukan masal yang menyatakan kemusyawarahan, atau pun bahkan keesaan yang mendukung ketunggalan,
dimana semua itu?
Hilangkah?
Atau sembunyi seperti banci banci di kolong kendi?
Kelamin kelamin yg tak punya keindahan erotis!
Kotoran kotoran yg tak punya bau terasi!
Kolor kolor pesuruh!
Budak budak rapuh!
Ahh...malas sudah,tak pantas bahasa menggorok dirinya dan tak pantas bahasa menggorok nadi pengertianya.

No comments:

Post a Comment

Yang rajin ditengok rakyat syair :

Tulisan