Pemuda tua di rumah pohon tinggi julang
by Bhara Martilla Rully Ardian on Kemis, November 25, 2010 jam 2:29pm
Pemuda tua di rumah pohon nan tinggi julang. Di daun, di pohon, di atas palang. Menyanyi lagu negri, begitu sayu, ngilu. Anak anak rindu di kalbu. Pemuda tua menanak nasi sangka. Istrinya jiwa jiwa tanya. Oh pada air dia minta api. Pada kecewa dia bertuhan. Pemuda tua di rumah pohon nan tinggi julang. Menanam onak di daging. Memelihara anjing di hati. Lalu jiwa jiwa tak nyaman. Beradu adu mendamba pergi. Oh pemuda tua melangkah. Pikir menuju pikir. Tak makan, tak minum, tak menikah, tak beranak. Julang julang tembok tinggi, lalu kota kota tak dihuni.
No comments:
Post a Comment