oleh : Bhara Martilla Rully Ardian
Fiksijumbo?
by Bhara Martilla Rully Ardian on Rèbo, Oktober 27, 2010 jam 12:49pm
Malam itu, tak terlalu larut seingatku. Aku masih saja duduk terbatu di teras hatimu. Padahal tanganmu sudah melambai memberi tanda bagiku untuk maju bercumbu. Tapi tetap saja aku membatu, mataku berkaca-kaca, hatiku ragu. Tak beberapa saat aku lihat kau marah dan berlalu. Kujumpai lelaki itu mulai merancu, gombal sana sini tentang keabadian. Bualanya aku paham betul karna telah kupelajari sejak beberapa tahun lalu. Akhirnya pria itu membuka pintu kamar dan memandumu masuk di dalamnya. Aku tak sempat menyesal. Tak sempat. Melihatmu mabok oleh bualan cinta. Di sini, masih di teras hatimu. Kurangkai beribu kata maaf akan egoku. Aku berlalu di pagi itu, merapikan kamarmu dengan gegas. Kutuliskan "Maaf karna belum sempat aku kenalkan dirimu pada hatiku, tak kusentuh secuilpun dirimu semalam, entah kau menyebut aku pria apa. Aku berlalu, tak usah menangis karna aku tak sejahat inginmu." di selembar kertas kenangan agar kau tahu letak salahku.
Kategori
Sajak
(43)
Syair Rakyat
(20)
Status FB
(17)
Puisi Aneh
(12)
Bau Cinta
(8)
Puisi Pelit
(8)
Cerpen
(4)
Esai
(3)
Perpustakakakakan
(1)
Wednesday, April 13, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Yang rajin ditengok rakyat syair :
-
oleh : Bhara Martilla Rully Ardian Gedabrus keren dari mulut mulut : (1) pembuka by Bhara Martilla Rully Ardian on Saturday, December 2...
-
Seni dalam bahasa Sanskerta disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengk...
Tulisan
-
▼
2011
(114)
-
▼
April
(54)
- Supaya rasa tak besar kepala
- Berakhir dikata entah
- Seniman Adalah Penyusun yang Menjadikanya Harus Bi...
- Menghadapimu
- I n d o n e s i a r a j a
- Pengemis kondom pembungkus malu
- Bukankah indah bukan melulu dramatis
- Indonesia menangis oleh kata kata dari bahasanya. ...
- Beta oh beta negri beta jaya di mimpi mimpi
- Disini aneh hebat.
- KTP; kartu tamat pasti
- cinta oh cinta, pemerkosa!
- Lekas, selagi saya di ranjang cinta.
- Gelitik Salah kaprah
- Tingkah prasangka.
- Surga : mnurut saya.
- stagnansi!
- Ah..
- Hanya mencari,salahkah?
- Benar tak harus yakin!
- Diam
- Orang hebat lahir dari bak sampah
- bersama kucing, anjing dan pohon kaktus: tertawa!
- Supaya rasa tak besar kepala
- Selamat pagi Negari
- Hari
- Do'a
- Silahkan beri judul apa saja.
- Silahkan kalau menyebutnya hujan
- Fiksijumbo?
- -selamat hari pahlawan-
- Semua berawal di
- Lelaki
- Suatu sa'at, pernah.
- .jamak di depan.
- Dua pertanyaan sebelum hajiku
- Lalu tega
- gelap di iman yg menanti terang.
- apa.
- Kumpulan.
- Bahasa menurut saya.
- Pemuda tua di rumah pohon tinggi julang
- Dan dia masih menyuruh kita senam SKJ serta minum ...
- -anjing hutan melolong jam 7 pagi, telanjang!-
- -lelaki bosanofa di redup malam lajang-
- -Tak ada Tuhan di jam 12 siang itu-
- Aku bunting!
- Jaman edan!
- Cita cita saya: koruptor terhebat spanjang masa.
- Ahh, cuma anggapan..
- Gedabrus keren dari mulut mulut
- Entahlah, kunci rumahku mungkin terbawa seseorang ...
- Beberapa Filsuf original Indonesia
- Selanjutnya kita terbang ke Antartika, membawa mat...
-
▼
April
(54)
No comments:
Post a Comment