Kategori

Wednesday, April 13, 2011

Kumpulan.

oleh : Bhara Martilla Rully Ardian

Kumpulan.

by Bhara Martilla Rully Ardian on Kemis, August 6, 2009 jam 7:46pm

drajat kubro kaum tak berarwah,disini,jiwa tua yg tertatih.
mahameru berduka saat itu,ketika ruh renta memekik ambisi,tidak keras tp cukup meletup.
merenta pd ujung nadir di dingin cemoro sewu,menduga do'a di sendang kawi.
ketika kedaton menguning tergesek sepoi angin,begitu sunyi menurut kata.
bisakah kau uraikan?dia brkata,keadaan kami tak sesejuk buah sangkamu,letih.
bunga abadi smerbak di mahapena saat itu ,apa kau jg menyadari wangimu tertiup anginmu?kami ruh lapar.
tarian mata langit terbang membahana di gaung sirah aturan yg trsirat lewat goresan awan putih di kebiruan.
kami makhluk yg tak pantas menghujat,kami hanya brsilang pendapat,mengertilah.
cacing buluk mati membiru,kafannya utuh tak tersentuh dosa,sebaliknya pamrih membawanya di derajad tuhan,sembahlah.
keruh pikirku karna sesuatu yg mengulang dan terulang,jiwa tua tak akan menang atas sajian makanan zaman yg berlari.
entah kita harus meminta tolong pada siapa,kami jiwa tua,jiwa yg dianggap menjompo oleh yoni yoni naga muda yg menggurat jelas,sejelas perlawananya.
di puncak jawa kami pernah memekik,kami suka peluh dan kringat ini,jiwa kami renta memang,tapi kami suka alam dan detailnya,kami cinta sunyi.
bukankah jiwa tua sperti kami terabaikan?tapi kami tak peduli,jutaan bukit ini sahabat kami,peluh ini kekasih kami,dan puncak itu Tuhan kami,kami tak pernah berharap wangi di jasad kami kelak,kami tak butuh status yg meng-emas di nisan kami.
bangga ada di diri kami,teguh ada di jiwa tua kami,dari kami pada kami.

No comments:

Post a Comment

Yang rajin ditengok rakyat syair :

Tulisan