oleh : Bhara Martilla Rully Ardian
Pengemis kondom pembungkus malu
Senèn, November 15, 2010 jam 6:38pm
Papan reklame berebut tempat dengan ruko ruko di pecinan. Temaram lampu lampu beradu sombong. Juga pengemudi pengemudi tak mau mengalah memperebutkan lima menit waktu lebih cepat sampai ke tujuan. Hal hal rutin yang selalu menjadi saksimu berjalan tiap jam 9 malam. Di pojok pertigaan tepat di bawah papan iklan sabun colek kau selalu berhenti sejenak. Membungkukan badanmu sembari menyerahkan recehan ke pengemis buntung yang selalu menjual dirinya disitu. Tak tahu apa yang kau cari dari pengemis itu, mungkin karna kepuasan atau hanya sekedar kau merasa punya kuasa atas pengemis itu. Ya aku selalu ingat betul dengan segala tentangmu di pecinan itu. Baumu, desahmu aku hafal betul. Kau tahu manis?, aku tak pernah menggunakan setiap koin darimu. Aku menyimpanya rapat rapat di kantongku. Aku bungkus dengan kondom seharga tahu maluku. Agar kau tetap datang kemari untuk sekedar menyapaku. Aku pengemis buntung yang mahir membuatmu tersipu. Yang selalu dan selalu kau tuju.
Kategori
Sajak
(43)
Syair Rakyat
(20)
Status FB
(17)
Puisi Aneh
(12)
Bau Cinta
(8)
Puisi Pelit
(8)
Cerpen
(4)
Esai
(3)
Perpustakakakakan
(1)
Friday, April 29, 2011
Pengemis kondom pembungkus malu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Yang rajin ditengok rakyat syair :
-
oleh : Bhara Martilla Rully Ardian Gedabrus keren dari mulut mulut : (1) pembuka by Bhara Martilla Rully Ardian on Saturday, December 2...
-
Seni dalam bahasa Sanskerta disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengk...
Tulisan
-
▼
2011
(114)
-
▼
April
(54)
- Supaya rasa tak besar kepala
- Berakhir dikata entah
- Seniman Adalah Penyusun yang Menjadikanya Harus Bi...
- Menghadapimu
- I n d o n e s i a r a j a
- Pengemis kondom pembungkus malu
- Bukankah indah bukan melulu dramatis
- Indonesia menangis oleh kata kata dari bahasanya. ...
- Beta oh beta negri beta jaya di mimpi mimpi
- Disini aneh hebat.
- KTP; kartu tamat pasti
- cinta oh cinta, pemerkosa!
- Lekas, selagi saya di ranjang cinta.
- Gelitik Salah kaprah
- Tingkah prasangka.
- Surga : mnurut saya.
- stagnansi!
- Ah..
- Hanya mencari,salahkah?
- Benar tak harus yakin!
- Diam
- Orang hebat lahir dari bak sampah
- bersama kucing, anjing dan pohon kaktus: tertawa!
- Supaya rasa tak besar kepala
- Selamat pagi Negari
- Hari
- Do'a
- Silahkan beri judul apa saja.
- Silahkan kalau menyebutnya hujan
- Fiksijumbo?
- -selamat hari pahlawan-
- Semua berawal di
- Lelaki
- Suatu sa'at, pernah.
- .jamak di depan.
- Dua pertanyaan sebelum hajiku
- Lalu tega
- gelap di iman yg menanti terang.
- apa.
- Kumpulan.
- Bahasa menurut saya.
- Pemuda tua di rumah pohon tinggi julang
- Dan dia masih menyuruh kita senam SKJ serta minum ...
- -anjing hutan melolong jam 7 pagi, telanjang!-
- -lelaki bosanofa di redup malam lajang-
- -Tak ada Tuhan di jam 12 siang itu-
- Aku bunting!
- Jaman edan!
- Cita cita saya: koruptor terhebat spanjang masa.
- Ahh, cuma anggapan..
- Gedabrus keren dari mulut mulut
- Entahlah, kunci rumahku mungkin terbawa seseorang ...
- Beberapa Filsuf original Indonesia
- Selanjutnya kita terbang ke Antartika, membawa mat...
-
▼
April
(54)
No comments:
Post a Comment