oleh : Bhara Martilla Rully Ardian
Rèbo, December 9, 2009 jam 6:43am
Lima menit yang lalu dia merasa sendiri, sepi terasa disaat aku merasa dia adalah rasa.
Lalu enggan, aku merasa ramai, dia mengiba pekat tertawa bagai aku adalah dia.
Lima menit kemudian dia menjadi perih oleh aku yang melantang menjadi yang pernah mesra, ingatan lalu.
Dia bertanya, mengusik gaung gaung lama tentangku, impianya, dan estetika diam menurut kesendirianya.
Lama aku menjadi asap disaat dia menyala, mungkin lima menit atau lima taun.
Aku bertanya pada dia yang mengaku aku, apa kamu tahu tuah-tuah kuno tentang isme-isme perasa yang tersirat??, tentang cahaya, tentang api yang menggurat, tentang biru yg damai, apa dia ingat? ap aku ingat?
Lima detik yang lalu aku tertawa, dan sekarang menangis lantang karena sepi merancu dia, mencerewet panjang menyerupai dogmanya, aku lari menjadi dia,
aku lari menjadi dia, membelalak ke arah kaki yang semu, yang bias, yang ambigu.
Aku menjadi dia, dia menjadi nya, nya menjadi aku.
Melatah tapi membeda, atau terbedakan,
oleh aku, dia, atau dirinya..
Kategori
Sajak
(43)
Syair Rakyat
(20)
Status FB
(17)
Puisi Aneh
(12)
Bau Cinta
(8)
Puisi Pelit
(8)
Cerpen
(4)
Esai
(3)
Perpustakakakakan
(1)
Wednesday, May 4, 2011
Sebuah monolog berbaris,ak menjadi siapa dan siapa menjadi dia,
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Yang rajin ditengok rakyat syair :
-
oleh : Bhara Martilla Rully Ardian Gedabrus keren dari mulut mulut : (1) pembuka by Bhara Martilla Rully Ardian on Saturday, December 2...
-
Seni dalam bahasa Sanskerta disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengk...
Tulisan
-
▼
2011
(114)
-
▼
May
(59)
- !, Jadi deras
- Tentang pernikahan
- Mari terjunkan!
- 17
- 16
- Malam pada malam
- Nanti kau boleh melukis ikan di langit!
- Tentang cara dan rasa; pria tetaplah pria
- Gambar diriku aku tak mampu
- Aku ganti yang tergantikan!
- Dalam tidur tiada sedikitpun kuasaku
- Tentang yang bikin penasaran
- Bikin sajak cinta ahhh
- Tentang ahh, cek dan tidak.
- matahari selalu terbit dari timur di kepalamu
- Dan menerka sama saja tertipu daya.
- Entahlah.nyerah!
- Ah entahlah siapa salah.
- 15
- 13
- 14
- 12
- 11
- 10
- 9
- 8
- 7
- 6
- 4
- 5
- 3
- 2
- 1
- Kunamakan saja
- Ketika
- Manusia sejati adalah penyair
- MANUSIA AKULAH
- Mayat Tak Terbaca
- Penyair keren harus belajar berkeringat, belajar b...
- Aku dan dia di dalam blues
- Sebuah monolog berbaris,ak menjadi siapa dan siapa...
- Pembaharuan : lama
- Tanda tanya tanda
- Humanis
- Masa itu,hanya itu: suasana mencengangkan.
- Aku ingat betul saat itu
- Supir Angkot Menggugat
- berak, kencing, kentut dan mani
- experted.
- Jika rakyat bikin puisi
- Puisi itu apa tuan penyair?
- Rakyat Bercinta
- Untuk wanita muda
- Aku Ingin Jadi Buruh
- Hai nona
- Lalu nyanyikan!
- Kekasih?
- Sebuah Romansa Martabat
- dia mati setelah warteg melambung bak bintang lima...
-
▼
May
(59)
No comments:
Post a Comment