Kategori

Wednesday, May 4, 2011

Sebuah monolog berbaris,ak menjadi siapa dan siapa menjadi dia,

oleh : Bhara Martilla Rully Ardian
Rèbo, December 9, 2009 jam 6:43am


Lima menit yang lalu dia merasa sendiri, sepi terasa disaat aku merasa dia adalah rasa.
Lalu enggan, aku merasa ramai, dia mengiba pekat tertawa bagai aku adalah dia.
Lima menit kemudian dia menjadi perih oleh aku yang melantang menjadi yang pernah mesra, ingatan lalu.
Dia bertanya, mengusik gaung gaung lama tentangku, impianya, dan estetika diam menurut kesendirianya.
Lama aku menjadi asap disaat dia menyala, mungkin lima menit atau lima taun.
Aku bertanya pada dia yang mengaku aku, apa kamu tahu tuah-tuah kuno tentang isme-isme perasa yang tersirat??, tentang cahaya, tentang api yang menggurat, tentang biru yg damai, apa dia ingat? ap aku ingat?
Lima detik yang lalu aku tertawa, dan sekarang menangis lantang karena sepi merancu dia, mencerewet panjang menyerupai dogmanya, aku lari menjadi dia,
aku lari menjadi dia, membelalak ke arah kaki yang semu, yang bias, yang ambigu.
Aku menjadi dia, dia menjadi nya, nya menjadi aku.
Melatah tapi membeda, atau terbedakan,
oleh aku, dia, atau dirinya..

No comments:

Post a Comment

Yang rajin ditengok rakyat syair :