oleh : Bhara Martilla Rully Ardian
Selasa, December 29, 2009 jam 7:21am
mulutku merancu, tentang hal yang tak penting, tentang hari esok yang terlupa, aku menjadi usang, menjadi terlupakan oleh perubahan, menjadi tertinggal oleh kesombongan, sekarang aku diam, mungkin esok akan berperang, menjajah saudaraku seperti kini mereka memeras saudaranya, kemarin aku melantang, entah sekarang ak umati suri, pingsan oleh segala yang pernah peka, oleh semangat nasionalis orang orang kiri, oleh politikus yang menjanjikan rumah baru, oleh ulama yang memberi petuah sabar, merenung aku sendiri, tak ingin menjadi apa, linglung oleh maksud jaman, oleh persaingan sodaramu yang saling tikam, aku disini yang tak pernah melantang untuk mengucap aku cinta bangsa, masih peduli, masih mengiba, masih berpikir, tentang bagaimann saudaraku, tentang bagaimana kelaparan, apa itu ketidak adilan, peduli tai kucing dengan nasionalis yangg mementingkan itu itu saja, mendebatkan yang tak penting, terlalu dalam, terlalu besar,l ihatlah kesekitar, sodaramu mati telanjang, sodaramu sekarat terperkosa jaman, mati memuja uang.
Kategori
Sajak
(43)
Syair Rakyat
(20)
Status FB
(17)
Puisi Aneh
(12)
Bau Cinta
(8)
Puisi Pelit
(8)
Cerpen
(4)
Esai
(3)
Perpustakakakakan
(1)
Wednesday, May 4, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Yang rajin ditengok rakyat syair :
-
oleh : Bhara Martilla Rully Ardian Gedabrus keren dari mulut mulut : (1) pembuka by Bhara Martilla Rully Ardian on Saturday, December 2...
-
Seni dalam bahasa Sanskerta disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengk...
Tulisan
-
▼
2011
(114)
-
▼
May
(59)
- !, Jadi deras
- Tentang pernikahan
- Mari terjunkan!
- 17
- 16
- Malam pada malam
- Nanti kau boleh melukis ikan di langit!
- Tentang cara dan rasa; pria tetaplah pria
- Gambar diriku aku tak mampu
- Aku ganti yang tergantikan!
- Dalam tidur tiada sedikitpun kuasaku
- Tentang yang bikin penasaran
- Bikin sajak cinta ahhh
- Tentang ahh, cek dan tidak.
- matahari selalu terbit dari timur di kepalamu
- Dan menerka sama saja tertipu daya.
- Entahlah.nyerah!
- Ah entahlah siapa salah.
- 15
- 13
- 14
- 12
- 11
- 10
- 9
- 8
- 7
- 6
- 4
- 5
- 3
- 2
- 1
- Kunamakan saja
- Ketika
- Manusia sejati adalah penyair
- MANUSIA AKULAH
- Mayat Tak Terbaca
- Penyair keren harus belajar berkeringat, belajar b...
- Aku dan dia di dalam blues
- Sebuah monolog berbaris,ak menjadi siapa dan siapa...
- Pembaharuan : lama
- Tanda tanya tanda
- Humanis
- Masa itu,hanya itu: suasana mencengangkan.
- Aku ingat betul saat itu
- Supir Angkot Menggugat
- berak, kencing, kentut dan mani
- experted.
- Jika rakyat bikin puisi
- Puisi itu apa tuan penyair?
- Rakyat Bercinta
- Untuk wanita muda
- Aku Ingin Jadi Buruh
- Hai nona
- Lalu nyanyikan!
- Kekasih?
- Sebuah Romansa Martabat
- dia mati setelah warteg melambung bak bintang lima...
-
▼
May
(59)
No comments:
Post a Comment