Kategori

Wednesday, May 4, 2011

Aku dan dia di dalam blues

oleh : Bhara Martilla Rully Ardian

Pria hitam di ujung ruang, melantunkan pedih. Dari rintih, dari apa saja yang berbau perih. Tangan itu naik turun di tiga not gitar yang biasa. Namun syahdu, ngilu. Nada mistis itu mengalun sempoyongan menggetarkan bait - bait lamunan. Seperti berbisikan. Bertautan. Terdengar aneh, terasa tua. Begitu manja. Cinta akan jiwa pada tiap titian nada ini mampu menjerat, memaksa kepala dan sekujur tubuh bergerak lemah. Kelopak mata menutup lama, membuka kanvas akan tanya. Romansa. Riwayat. Kutiup harmonika ini lirih tapi menggelora, sepenuh jiwa. Aku masuk bersama dia. Berdansa. Di jiwa - jiwa ini terpagut irama. Mesra.

No comments:

Post a Comment

Yang rajin ditengok rakyat syair :